Invalid Date
Dilihat 299 kali
Gowa - Bantuan untuk Reski (6), siswa SD penyandang disabilitas di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengalir usai videonya disuapi oleh temannya, Marwah, viral di media sosial. Reski kini sudah punya kursi roda untuk memudahkannya dalam beraktivitas.
Video Reski disuapi oleh Marwah di sekolah membuka mata banyak dermawan untuk memberi bantuan. Selain kursi roda, Reski juga diberi perlengkapan sekolah hingga uang tunai.
"Ada bantuannya kasihan, ada mi yang maksudnya (bantuan) dari kakak-kakak yang datang, ada yang bawakan tas, buku, sebagian uang," ujar kakak kandung Reski, Mita kepada detikSulsel, Senin (4/9/2023)
"Dari bu camat dia bantu amplop, pak bupati, anunya juga TVRI bawa kursi roda. Dengan Putri Dakka yang belikan (mainan) motor, mobil-mobil apa main-mainan," lanjutnya.
Mita menuturkan, bantuan berupa uang tunai yang diberikan untuk adiknya akan dijadikan sebagai tabungan. Dia mengatakan tabungan ini akan menjadi bekal masa depan Reski.
"Tapi itu uang kan kita tabungkan untuk biaya hidupnya kasihan karena dia sudah seumur hidup mi itu kita rawat," ungkap Mita.
Dia juga berencana membangun dan mengelola usaha khusus untuk adiknya itu. Mita berharap Reski sehat dan semakin semangat belajar.
"Kalau harapanku saya iya mudah-mudahan sehat terus ji kodong belajar dengan giat, dan kalau harapanku saya mau bangunkan usaha khusus untuk dia. karena dia kan sampai tua mi begitu, jadi mau ka bangunkan (usaha). Saya yang usaha, tapi untuk dia," ucapnya.
Reski Alami Cacat dari Lahir
Mita mengungkapkan kondisi fisik Reski sudah dialami sejak lahir. Namun, keterbatasan itu tidak menyurutkan semangat Reski untuk tetap bersekolah.
"Kalau itu sejak lahir. Pembawaan lahir itu. Bukan (sakit), pembawaan lahir itu kasihan," ujar Mita.
Saat ini, Reski bersekolah di SD Inpres Saluttowa di Kabupaten Gowa. Reski masuk sekolah atas keinginan sendiri tanpa paksaan dari keluarganya.
"Iye baru pi (masuk sekolah). Iye (bersekolah) keinginan sendiri ji, baru pi itu sekolah kodong, baru pi diterima kasihan karena dulu (tahun lalu) waktu pendaftaran tidak diterima," kata dia.
Lebih lanjut, Mita mengatakan adiknya sangat mandiri ketika beraktivitas di rumah. Reski kerap makan, minum, hingga berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun, Mita menyebut ada kalanya Reski tetap mesti dibantu.
"Kalau Reski itu memang dia mandiri ji. Itu ji yang dibantukan kodong kalau BAB karena tangannya tidak sampai ke belakang kasihan, jadi itu ji yang satu. Kalau yang lain itu dia aktivitasnya sendiri ji pakai baju sendiri, pakai celana dia sendiri," beber Mita.
Alasan Reski Tak Sekolah di SLB
Mita menuturkan, Reski sempat disarankan untuk masuk ke sekolah luar biasa (SLB). Namun keluarga tak melakukannya karena alasan jarak yang jauh.
"Karena ada memang beng (katanya) sekolahnya dia khusus di SLB di Makassar. Bukan tidak ada (keinginan), maksudnya jauh kasihan," tuturnya.Di sisi lain, Mita mengungkapkan Reski mendapat perlakuan baik oleh teman-temannya di sekolah meski menyandang disabilitas. Bahkan teman sekolah Reski banyak yang membantunya ketika berada di sekolah.
"Yah baik semua ji iya teman-temannya tidak ada ji yang ejek ki. Biasa kalau (saya) tidak ada biasa itu ji temannya yang pergi belikan cemilan begitu. Tapi selama sekolah ini baru ka satu kali tidak ada pas itu disuapi dengan Marwah. Waktu itu disuapi saya tidak ada karena bapak yang antar," ucapnya.
Bagikan:
Desa Parangloe
Kecamatan Biringbulu
Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini